Thursday, December 30, 2010

Pak Tua....

Bekerja, bekerja dan bekerja terus, mungkin itulah motto dari Pak Tua ini. Tak pernah kulihat dia berhenti sejenakpun, atau aku yang tidak tahu ya. Menurut penglihatanku yang terbatas ini, Pak Tua dari aku bangun pagi  sampe bangun lagi di keesokan hari, dia masih tetap bekerja dengan giatnya. Padahal dia sudah tua.

 

Sesekali pekerjaan nya terasa sangat cepat tetapi ada kalanya dia terasa sangat lama kalau diperhatikan. mungkin dia udah terlalu lelah untuk bekerja dengan tubuhnya yang renta itu. Pak Tua ini tinggal sendiri, walau begitu dia adalah makhluk yang ramah. Semua orang mengenalnya dan akan disapanya, tetapi sebagian dari mereka terlalu sombong dan tidak ada waktu untuk memperhatikan dan menyapa Pak Tua ini. 

Suatu hari kuberanikan untuk bertanya 
" Pak Tua kapan bapak Istirahat??" 
" Aku tidak beristirahat nak, banyak yang harus kulakukan" 
"Apa yang kau cari Pak Tua"
" Aku tidak mencari apa-apa, aku hanya bekerja dan menunggu "
" Menunggu buat apa?"
" Menunggu perintah kapan aku harus berhenti bekerja secara penuh"
" Maksudnya ??" tanyaku bingung
" Beberapa orang melihatku berhenti bekerja nak, beberapa melihatku bekerja tak kenal henti. dirimu juga nanti akan melihat aku berhenti bekerja" dia menjawab sambil tersenyum dan berlalu meninggalkanku

Sebenarnya masih banyak yang ingin kutanyakan tapi kulihat dia begitu tergesa-gesa jadi kuamati langkah-demi langkahnya. Suatu hari aku melihat Pak Tua itu tidak kelihatan, kucari kemana-mana dan setelah melihat kesana kemari, aku tercengang.

Disebuah ruangan kulihat banyak yang menangis didepan sebuah tubuh, tubuh itu lebih tepat disebut jenazah karena sudah tak bernyawa lagi. Apakah itu adalah Pak Tua ?? Apakah dia meninggal?? tapi bukankah dia tinggal sendiri?? siapa mereka yang menangisi jenazah itu?? Sepertinya aku mengenal mereka, Wajah mereka tertunduk sambil menyeka air mata yang tertumpah. Aku mendekati mereka, dan tatkala dekat betapa aku tercengang, jenazah itu sangatlah kukenal, jenazah itu adalah tubuhku. Mereka yang menangis adalah mereka yang dekat dengan ku, dan Pak Tua itupun kulihat beristirahat, dia berhenti bekerja tetapi hanya untukku. Pak Tua itu adalah waktu, waktuku sudah habis. 

0 comments:

Post a Comment