Monday, December 20, 2010

Pak Sopir dan Rasa Kemanusiaan


Ini bukan sebuah mitos atau legenda. Ini berdasarkan cerita nyata dari yang pernah saya alami sendiri. Kisah ini adalah 100% kisah nyata yang saya dapatkan dari pengalaman yang saya temui selama ini. Cerita ini akan selalu bersemayam tersimpan didalam otak yang kecil ini.

Mozaik Satu
Suatu waktu Pak Sopir diberhentikan anak-anak sekolah yang tengah kehujanan, tetapi jangan memberhentikan mobilnya yang memang tidak terlalu banyak penumpang tetapi sang sopir malah acuh tak peduli sambil mengklakson kencang dengan kecepatan tinggi ke arah dekat anak anak tersebut. Setelah itu dengan nada sinis dia berkata " Waktu Hujan teriak-teriak mau cepat naik, cuaca bagus, pilih-pilih mobil, klo diliat kurang bagus dan gak ada musiknya, menolehpun gak, CIH!"

Mozaik Dua
"Kiri depan stop ya Pak" Ucap saya. Mobil pun berhenti dan tak lama kemudian si Sopir berucap " Ongkosnya kurang dek". Saya menjawab " Lho, saya kan pelajar pak, jadi ongkos agak murah". Si Sopir membalas "Pelajar ya pelajar, tapi naiknya tadi jauh". Tak saya pedulikan ucapan si sopir, saya pun berbalik kebelakang. Kudengar suara pintu sedikit dihempas, setelah kulihat ke belakang kulihat si sopir turun mengejar, saya tidak lari, tapi saya keluarkan sejumlah uang untuk membayar kekurangan ongkos tadi yang merupakan bayaran uang sekolah. 

Mozaik Tiga
Disebuah bus kota yang sepi hanya ada seorang gadis, kernet dan sopirnya. Karena tujuan sudah sampai, si gadis pun minta diturunkan, tetapi si sopir tetap melajukan mobilnya. Pikir si gadis si sopir tidak mendengar perkataannya. Diulanginya lagi dengan setengah berteriak, tetapi si sopir tetap seperti tak mendengar dan mobilpun melaju dengan kencang. Si gadis kemudian berteriak kearah kernetnya, tetapi kernet dan sopir nya tetap acuh saja. Si gadis mulai khawatir, jangan-jangan sopir dan kernet itu udah memiliki niat jahat terhadap dirinya, dia pun segera berlari ke arah pintu belakang yang tidak dijaga kernet nya, kemudian setengah mengancam dia berteriak akan melompat keluar dari mobil  jika tidak diturunkan. Akhirnya mobilpun berhenti si gadis dengan cepat turun dan mobil itu pun dengan cepat melaju hilang disapu debu. Gadis itu adalah Kakak ku.

Mozaik Empat
Sebuah mobil travel meng-over penumpang nya ditengah jalan. Penumpang itu terdiri dari satu keluarga, Ayah, Ibu dan tiga orang anaknya yang masih kecil. Dimobil yang di over tadi mereka mendapatkan tempat dibangku bagian terakhir di belakang, tepat di belakang barisan bangku yang kududuki. Ditengah jalan, sopir kami menaikkan satu penumpang lagi di bangku belakang tersebut yang biasanya diduduki oleh 3 orang sekarang dengan sedikit pemaksaan, bangku belakang tersebut berisi 6 orang, 3 anak-anak dan tiga orang dewasa. Tiba ditengah jalan, salah satu sang anak muntah dan muntahnya tersebut mengenai kaki penumpang yang baru masuk tadi. Mengamuklah sang penumpang, dengan berkata-kata kasar, dia meminta turun. Sang Ayah dan Ibu hanya terdiam karena memang anak nya yang salah, dan sopir juga tidak berani meminta bayaran karena dia juga lebih bersalah lagi.

Itu sedikit Kisah dari saya tentang sopir dan rasa kemanusiaannya.
Wassalam dan tetap menceoret!

0 comments:

Post a Comment