Tuesday, January 4, 2011

Bianglala Timnas Indonesia

Penampilan cemerlang Timnas Indonesia di AFF Suzuki Cup 2010 mengundang perhatian hampir seluruh masyarakat Indonesia. Atlet-atlet Timnas bermetamorfosa menjadi idola baru. Meski gagal menjadi juara setelah di final dikandaskan Malaysia dengan skor agregat 4-2, Timnas Indonesia "tahun ini" diklaim sebagai wujud Timnas terbaik yang pernah dimiliki Indonesia, dimana Firman Utina, dkk menempati peringkat kedua se-Asia Tenggara, satu strip dibawah Thailand.

Popularitas Timnas terus melejit tajam dengan adanya pemberitaan media yang sangat luar biasa. Narasi atas kemenangan besar pada laga-laga penyisihan "seakan" menjadi gambaran bahwa Timnas Indonesia sudah setara dengan Timnas Spanyol, sang juara dunia.


AFF Suzuki Cup 2010 adalah kompetisi pertama yang dilakoni Timnas sejak dibesut Pelatih Austria, Alfred Riedl. Juga kompetisi pertama dimana Timnas diperkuat oleh pemain naturalisasi, Irfan Bachdim dan Christian Gonzales.

Gelaran AFF Suzuki Cup yang baru saja berakhir merupakan momentum persatuan supporter Sepakbola Nasional. Timnas Sepakbola yang sportif dan prestatif sangat dirindukan rakyat Indonesia.
Buntut manis penampilan Timnas tak hanya berhenti disitu. John Duerden, seorang jurnalis, melalui tulisannya "Eastern Promise" yang dipublikasikan situs Soccernet.espn (1/1/2010) mengatakan bahwa salah satu punggawa timnas Indonesia, Oktavianus Maniani, layak untuk bermain di Eropa, benua yang menjadi kiblat liga-liga sepakbola. Hal yang cukup membanggakan tentunya.

Namun demikian, masuk tahap awal kebangkitan, eksistensi Timnas Indonesia langsung mendapat ujian berat. Politik persepakbolaan dalam negeri kian memanas. Banyak rakyat merasa tidak puas dengan kinerja PSSI. Tuntutan pengunduran diri Nurdin Halid, pimpinan PSSI, santer keluar dari mulut masyarakat.

Timnas Indonesia di ajang AFF Suzuki Cup 2010

Tapi tuntutan itu serasa hanya angin lalu, baik PSSI maupun Nurdin Halid seakan tak peduli, mereka bergeming.
ISL (Indonesian Super League), Liga binaan PSSI, terancam bubar. Banyak Tim papan atas ISL memilih pindah mengikuti LPI (Liga Primer Indonesia) yang baru mau mulai bergulir awal 2011 ini. Ancaman PSSI kepada pemain timnas yang klub-nya melepaskan diri dari ISL pun dilayangkan. Pemain pun dihadapkan dengan pilihan sulit "Timnas Indonesia atau LPI"?. Apakah ini tanda-tanda keruntuhan kembali Timnas Indonesia?

Timnas sedang menjalani latihan

Apabila kita menilik tujuan dibentuknya LPI, maka tidak jauh berbeda dengan ISL dan juga PSSI; yaitu memajukan Sepakbola Indonesia. Semestinya, PSSI sebagai lembaga resmi penaung persepakbolaan nasional mampu melakukan interospeksi dan melakukan perbaikan. Kaburnya klub dari ISL ke LPI adalah bukti ketidakpuasan klub terhadap pengelolaan ISL. Tidak seharusnya PSSI memusuhi atau mendiskreditkan LPI apabila tujuan LPI juga untuk kemajuan sepakbola nasional.

Media, baik cetak maupun elektronik, juga mempunyai peran besar dalam kemajuan timnas. Terbukti, media telah mampu melejitkan nama-nama pemain timnas sehingga dukungan masyarakat kian besar. Namun, dengan kemampuan untuk mengkondisikan keadaan, media bisa saja menjadi tumpangan politis dan juga memuat kepentingan-kepentingan politis/pribadi/golongan. Pemberitaan berlebihan juga mampu menjadikan sebagian pemain semakin jumawa, yang tentunya 'tidak layak terjadi untuk seorang idola'. Sebaliknya, pemberitaan miring, sedikit saja, bisa menghancurkan image bahkan kepercayaan diri pemain.

Runtuhnya timnas tentu bukan hal yang kita harapkan. Kebangkitan timnas adalah tanggung jawab kita semua, karena timnas adalah milik kita. Masyarakat selalu berharap dan mendukung timnas mampu menjadi yang terbaik, mampu berlaga di Piala Dunia, bahkan menjadi juara.

Jaya Timnas Indonesia!!

4 comments:

thekuchelman said...

NIce..Blog Kunjungan malam

Abdullah said...

pemberitaan bahwa Indonesia adalah jago dikandang cukup memprihatinkan...

Anonymous said...

Anak Medan :
menurut ane sebelum menuju ke piala dunia lebih baik benahi diri dulu di tingkat asia, kalau asia dah juara kemungkinan bakalan bisa jadi juara dunia.

SecretLover said...

@Anak Medan,
itu benar sekali. tapi kalo kita bicara harapan dan cita-cita,, maka kita bicara hal tertinggi, prestasi puncak. Juara piala dunia selalu jd impian teratas timnas manapun...

Post a Comment